Showing posts with label stories. Show all posts
Showing posts with label stories. Show all posts

Monday, November 11, 2019

Reuni (Maya)

Semalam menerima pesan di salah satu WhatsApp Group yang sudah cukup lama vakum, bukan grup besar, hanya berisi 3 wanita yang sudah jadi ibu-ibu, terpisah jarak dan waktu namun masih menghadirkan kehangatan tersendiri saat ngobrol dengan mereka.

Oktober 2003, pertama kali kami dipertemukan, bahagia sebagai pegawai ODP IT salah satu bank besar di Indonesia, meski kadang merasa salah jurusan, tapi adalah salah satu milestone kehidupan bagi saya. Saya gak akan nulis tentang kehidupan profesional yang kami jalani, tapi cerita-cerita di balik gemerlap ibukota pada masa itu.

Awal-awal jadi warga jakarta, gaji kami tentu sangatlah pas-pasan, ditambah tuntutan perusahaan kami harus berbaju rapih, lengkap dengan blazer dan saat itu harus menggunakan rok, tentu saja pos belanja terbesar di awal masa kerja adalah beli baju. Bertiga kami berburu blazer bekas di Mangga Dua, barang bekas impor, hingga setelah beberapa tahun bekerja kami mampu berburu blazer ber merk kala itu, meski tetap harus menunggu diskon :D.

Beruntung saat itu kami harus masuk training center, sehingga tidak perlu pusing untuk urusan perut. Makanan melimpah ruah yang porsi dan variasi amat sangat mencukupi jatah makan pagi hingga malam :D. Perbaikan gizi setelah puas jadi mahasiswa kos (yang berakibat berat badan saya naik 10kg dalam 1 tahun). Yang nantinya setelah bekerja, kami harus beradaptasi sesuai dengan taggal gajian. Setelah tanggal 25 kami bisa makan di Pacific Place, namun mendekati tanggal 25 kami akan membungkus ketoprak atau nasi padang belakang kantor :).

Bersama kami pernah putus asa dalam masalah asmara, mendatangi fortune teller, hey girls, we were young and curious about our love life. Tentu saja, sembunyi-sembunyi kami melakukannya, malu juga kalo ketauan rekan kerja lainnya. Berburu lingerie-lingerie sale, untuk bekal di masa depan. Oh Girls, you really made my days colorful.

Sebenarnya waktu kami ngobrol tidak terbatas saat jam istirahat atau saat pulang kantor,  jam kerja pun chat tetap jalan,


tapi emang gak pernah cukup waktu hingga kami pernah kami ngobrol semalam suntuk di salah satu gerai kopi yang buka 24 jam. Ngobrolin banyak hal, yang satu persatu jadi kenyataan seiring perjalan hidup kami.

Bersama wanita-wanita ini pula pertama kali saya jalan-jalan ke luar negeri :), yes, pertama kali pula kami bikin paspor. Banyak yang bilang, kalo travelling bareng itu bakal ketahuan sifat aslinya, oh yes indeed. We are proven, perjalanan-perjalanan kami baik domestik maupun mancanegara, gak selalu perjalanan berkelas, seringkali malah kelas backpacker. Wanita-wanita ini teruji daya tahannya menghadapi segala tantangan.

Sekarang kami sudah sibuk dengan kehidupan masing-masing, pesan singkat yang berubah menjadi chat panjang adalah penghangat selepas hujan menuju musim dingin Abu Dhabi. Sukses dan bahagia selalu sahabat-sahabatku.

Wednesday, March 22, 2017

Tentang Affa

25 November 2012, jam 4 pagi waktu KSA kami bergegas menuju rumah sakit, sebelumnya mampir dulu untuk menitipkan Atta ke rumah teman. Proses kelahiran Affa lebih lama dibanding Atta, setelah pada posisi bukaan 2 selama hapir 2 minggu, akhirnya kontraksi terasa kuat dan frekuensinya teratur.
Jam 5 pagi, setelah shalat subuh, perawat sudah meminta saya untuk tiduran di ruang bersalin, kali ini ditemani suami, yang pada saat itu berstatus jobless alias lagi nganggur. Jam 7 pagi dr. Nadya Shaleh, seorang dokter Mesir datang dan akan memulai proses kelahiran, karena sudah bukaan penuh, selama 45 menit berjuang mengeluarkan Affa, karena posisi bayi yang masih tinggi, jadi saya harus mendorong lebih kuat.

Alhamdulillah, jam 07.45, lahir Amalia Falisha dengan berat 3,950kg dan panjang 51cm. Amalia memiliki arti pekerjaan dan Falisha berarti kebahagiaan, sebagai penanda bahwa saat dia dilahirkan kami sedang menanti pekerjaan pengganti sebelumnya. Arti lengkapnya, kami ingin Affa bisa berusaha mendapat kebahagiaan dunia dan akhirat.


Secara fisik tumbuh kembang Affa tidak berbeda jauh dengan Atta, milestone-milestone tumbuh kembang dilalui dengan baik....hingga saat seharusnya dia mulai belajar berbicara, kami memahami memang sedikit lebih lambat dari kakaknya. Affa adalah bayi yang murah senyum, dia mengerti segala yang kami ucapkan, tapi tidak mudah buat dia untuk menirukan ulang perkataan kami. memang stimulasi yang saya berikan juga berbeda dengan Atta. Karena saat itu, ayahnya bekerja di luar kota, jadi saya yang sibuk antar jemput Atta sekolah dan mengurus segala kebutuhan rumah, saat sudah di rumah sudah terlalu lelah untuk meluangkan waktu secara khusus buat Affa.
Praktis, hanya saya ajak bernyanyi di mobil, saat perjalanan kesana kemari dan hanya ngobrol-ngobrol ringan tanpa bisa bertatap muka secara langsung.

Perkembangan kemampuan motorik Affa sangat bagus, dia lincah sekali bermain monkey bar, naik turun di Playground, tidak ada rasa takut. Memang kami selalu menyempatkan untuk mengajak anak-anak bermain di tempat terbuka dan taman-taman bermain publik.


Hanya 2 tahun di Surabaya, kami harus pindah lagi ke UAE, pada saat Affa berusia 2,5 tahun. Hanya beberapa kata yang bisa dia ucapkan, belum bisa merangkai kalimat, jadi kami putuskan untuk tidak memasukkan Affa ke playgroup dulu, tapi fokus meningkatkan kemampuan linguistiknya. Namun hingga usia 3,5 tahun perkembangan yang kami peroleh belum terlalu banyak, dan akhirnya kami masukkan Affa ke Playgroup. Hingga 2 bulan pertama, guru-gurunya selalu mengeluhkan Affa yang tidak mau berbicara.

Beruntung di apartment tempat kami tinggal, ada keluarga dari Nigeria yang memiliki anak-anak sepantaran dengan Atta dan Affa, dan mereka berkomunikasi dengan bahasa Inggris. Hampir setiap hari mereka bermain bersama, ditambah dengan pengalaman di sekolahnya, kemampuan linguistik Affa menigkat dengan pesat. Sudah mampu merangkai kalimat bahasa Inggris yang kadang suka campur-campur dengan bahasa Indonesia, paham jika kami berbicara dalam bahasa Indonesia. 

Selain motorik kasar, kemampuan motorik halus Affa juga berkembang lebih cepat daripada kakaknya, dia sering ikut menggambar dengan pensil, bermain cat air dengan kuas, dan merangkai manik-manik plastik yang memang sering saya beli untuk mengisi waktu bermain anak-anak. Affa pun memiliki ketertarikan lebih untuk menyusun balok-balok lego dibanding dengan Atta. Seiring kemampuan berbicara yang meningkat, dia bisa menjelaskan apa yang sedang dia bangun. Di sekolah pun hasil karyanya sudah rapi, mewarnai, bahkan sering membuat warna-warna gradasi jika mewarnai suatu objek. 

Saat ini milestone besar yang harus kami perjuangakan adalah mengenalkan Affa alfabet dan mengajarinya membaca. Pekerjaan ini lebih menantang dibanding saat dengan Atta, yang memiliki cara belajar auditori dan visual. Seiring waktu kami menyadari memang kedua anak ini memiliki cara belajar yang berbeda, Affa belajar secara kinestetik dan visual. Affa sangat mudah menulis ulang huruf-huruf alfabet, tapi untuk membunyikan huruf itu, masih sering tertukar dan sering pula hanya menjawab dengan senyum manisnya sambil geleg-geleng kepala. Yang unik lagi, saat melihat seuah kata, dia akan menghitung jumlah masig-masing huruf yang merangkainya. Pernah saat saya memakai kaos bertuliskan "Fotografi", dia menggumam "there are 2 F...A, O". Ya saat ini dia sudah pandai berhitung 1-10 dalam bahasa Inggris.

Hari ini pun saya dibuat terharu dengan hasil karyanya....

Wednesday, March 8, 2017

Sekolah Baru

September 2015, tahun ajaran baru bagi Atta di UAE. Untuk transportasi kami memilih menggunakan bus sekolah, Pelajaran yang diperoleh untuk grade 1 adalah Science, Mathematic, English, Arabic, Islamic, Art, Music, dan Physical Education.
Pengalaman bersekolah dengan teman-teman yang berbeda negara asal sangat menyenangkan buat Atta.

The Bloomington Academy Ajman baru memasuki tahun kedua setelah berdiri, jadi saringan masuk hanya dilakukan berdasar interview dengan calon siswa.
Sebenarnya setelah mengikuti pendidikan dengan kurikulum IB, sistem pendidikan dengan kurikulum British terasa konvensional. Kegiatan belajar lebih banyak dilakukan secara searah. Tetapi, beban belajar tidak seperti pengalaman teman-teman yang anak-anaknya bersekolah di Indonesia.
Di TBAC, exam atau ujian hanya dilakukan setelah grade 3, untuk grade 1 dan grade 2 hanya dilakukan class assesment.

Dengan situasi sekolah yang seperti itu, iklim kompetisi antar siswa sangat tidak terasa, jadi kami bisa fokus pada pemahaman Atta pada pelajarannya. Akan tetapi, tantangan belajar juga jadi kecil, keinginan Atta untuk belajar juga jadi rendah. Disamping itu  kualitas dan biaya yang kami keluarkan tidak sepadan, kami berpikir untuk memindahkan sekolah Atta.
Jadi setiap tahun Atta berganti sekolah, alhamdulillah sejauh ini Atta tidak memiliki masalah adaptasi, belum ada pengaruh secara akademis.

Di sekolah kedua, School of Knowledge Sharjah, terkenal sulit untuk bisa diterima menjadi murid sekolah ini, mungkin karena biaya sekolahnya termasuk rendah, dan lulusannya terkenal pinter-pinter. Ada saringan masuk, tes tulis dan interview, saya rasa ini yang membuat standar belajar jadi lebih baik. Bagaimanapun tentu lebih mudah bagi guru untuk memberikan pelajaran jika kemampuan siswa sudah bisa dikatakan sama.




Monday, February 27, 2017

Memilih Sekolah Baru

Sudah lama tidak update pengalaman belajar anak-anak, karena berbagai alasan, sibuk, sok sibuk, malas dan sedang mengeksplorasi hal-hal lain. Berkat desakan tean, akhirnya saya menulis lagi hehe.
Setelah 1 tahun 6 bulan tinggal di tempat baru, banyak pengalaman yang bisa saya bagi tentang pengalaman belajar anak-anak.

Ajman, salah satu Emirate dari negara UAE, terletak lebih kurang 40 km dari Dubai. Populasi di Ajman didominasi oleh imigran India dan Pakistan. Jumlah imigran di UAE sekitar 70% dari total jumlah penduduknya, menjadikan kehidupan di UAE sangat dinamis. Hal ini pula yang membuat jumlah sekolah internasional lebih banyak dibandingkan sekolah nasionalnya, bahkan penduduk lokal pun lebih memilih untuk bersekolah di sekolah internasional.

Sekolah Internasional di UAE, menerapkan berbagai macam kurikulum di bawah pengawasan Ministry of Education (MoE) UAE. Kurikulum yang paling menonjol digunakan antara lain kurikulum Inggris (British Curriculum), Cambridge, CBSE (Indian curriculum), American Curriculum, dan International Baccalaurate (IB).

Tentu saja ada perbedaan kultur yang lumayan jauh dengan kehidupan di Dubai. Dubai, kota metropolitan, yang dihuni beraneka ragam suku bangsa, menyediakan akses pendidikan internasional yang cukup beragam, dengan harga yang sedikit di luar jangkauan kuli expat. Tidak susah untuk menjadi bagian dari sekolah yang benar-benar internasional, yang pola pendidikannya "bule" banget, guru-gurunya pun bule, asal punya budget yang memadai pula.

Berbeda dengan di Dubai, jumlah dan varian sekolah internasional tidak sebanyak di Dubai, bahkan sekolah internasional yang menerapkan kurikulum Inggris (British) baru ada 2. Sebelumnya, sekolah-sekolah di Ajman didominasi sekolah berkurikulum India (CBSE) dan American Curriculum. Berbekal hasil browsing dan baca-baca forum expat, kami memilih sekolah yang menerapkan kurikulum Inggris. Kenapa tidak kurikulum Amerika, karena sekolah yang menerapkan kurikulum Amerika di Ajman rata-rata "arab" banget, guru dan staff seringkali tidak bisa berbahasa Inggris, dan yang paling kami khawatirkan adalah budaya bullying di sekolah-sekolah arab.

Tahun pertama kami memilih sekolah baru, ya karena daftar sekolah disini ada antriannya, terutama sekolah-sekolah yang banyak direferensikan di forum expat, ada tes masuk, yang biasanya diselenggarakan di bulan Januari-Februari untuk tahun ajaran yang dimulai buan September. Sekolah pertama Atta di UAE adalah The Bloomington Academy Ajman. Affa, di rumah saja dulu, mengingat kantong yang masih susah bernafas karena di awal pindah masih banyak keperluan yang harus dipenuhi, biaya pindahan, visa, sewa apartemen, beli isi apartment, dan beli mobil.
Ya, dengan keterbatasan biaya kami tidak bisa menyekolahkan Atta di sekolah dengan kurikulum IB, yang hingga saat ini adalah kurikulum yang menurut kami sangat ideal untuk pendidikan anak. Sebagai konsekuensinya, kami berusaha untuk tidak menuntut Atta untuk menjadi yang terbaik. Lebih mengutamakan proses dan pemahaman dalam belajar, dibandingkan hasil belajarnya.

Friday, December 24, 2010

Si Biru


Updating our missing 7 months, ada 1 makhluk krusial yang jadi bagian dari keluarga kami, si Biru, kawan setia perjalanan the Okta's.
Si biru ini resmi jadi anggota keluarga september 2010. Sejak saat itu, si Biru lah yang setia nganter Atta ke dokter, nganter ibu belanja, nganter ayah ke kantor, plus nganter the Okta's menyusuri gurun di arab.
Sejak ada si Biru, kalo mau pergi-pergi kita gak perlu nunggu sambil berpanas-panas ria di pinggir jalan (siang ato malam sama panasnya). Thanks to si Biru juga, di musim dingin ini, kita bisa tetep anget walau seharian ngiterin Riyadh.
Proses ketemu ama si Biru ini juga agak-agak penuh perjuangan, setelah 3 hari thawaf keliling Nasseem (area jual beli mobil di Riyadh), diselingi pandangan aneh, dimana wanita adalah makhluk langka yang ikut berkeliaran di sana. Akhirnya Ayah jatuh cinta sama si Biru ini.
So far, sejak jadi anggota the Okta's si Biru sudah nganter jalan-jalan ketemu keluarga Dewo di Jubail, dan plesir suka-suka sambil ketemu keluarga Ady di Dubai.
Si Biru ini jadi saksi kemampuan Ayah jadi sopir andalan :D.

Friday, December 17, 2010

Singkat Cerita


Jadi singkat cerita, bulan kelima perkawinan kami, my beloved hubby dapet offering kerjaan di Riyadh, KSA. It was a huge change for our life, mulai dari hidup jauhan, jadi anak kos lagi (sambil ditemani baby to be atta), and finally unpaid leave 2 tahun dari kantor tercinta.
benernya dah pengen resign juga, tapi alhamdulillah masih dipercaya untuk punya back up plan of life, anytime i want to go back...just back...
naaaah, setelah baby atta umur 6 bulan, akhirnya kita kumpul lagi, as a little happy family di Riyadh, KSA.
New place, new culture, new environment, and of course new life...
alhamdulillah diberi kesempatan umrah dengan mudah, and looking for opportunity for hajj next year.
and actually we already living together here for 8 months
a little bit late to write all those missing 8 months hehehe...but somehow i'll try to preview some of our interesting moments here
next i will try to write every experience in every corner of our life :)

All About Me

A girl who still in search of her own cup of coffee