Source : pinterest |
Satu hal yang sama adalah setiap siswa harus menyerahkan Emirates ID asli untuk mendapatkan SIS Number (atau seperti nomor induk siswa di Indonesia). Meski kami telah memutuskan untuk memilih sekolah berkurikulum British, ternyata setiap sekolah memiliki istilah berbeda untuk menunjukkan tingkatan siswa. Di sekolah pertama, Bloomington Academy Ajman, Atta diterima di Year 1, kemudian di sekolah kedua, School of Knowledge Sharjah, Atta diterima di Grade 2, selanjutnya di Amity International School Abu Dhabi, Atta diterima di Year 4.
Masalah terjadi pada saat Emirates ID Atta akan didaftarkan ke ADEK (Department of Education and Knowledge Abu Dhabi), selalu gagal. Akhirnya hari ke 2 sekolah saya mendapat telpon dari sekolah, mereka meminta kesediaan saya untuk memindah Atta ke Year 5. Padahal, sejak hari orientasi Atta
Saya bertemu dengan Mr. Bobby, Assistant Head of Primary, karena tentu saja banyak hal yang saya khawatirkan, selain ada materi yang mungkin terlewati, kesiapan mental Atta untuk pindah kelas 'lagi' tentu akan sangat berat. Melalui Mr. Bobby, saya baru mengerti bahwa istilah Grade dan Year memiliki perbedaan di UAE. meski di awal pemahaman saya, Grade biasa digunakan untuk sekolah dengan kurikulum America dan Year untuk sekolah dengan kurikulum British. Untuk materi belajar, menurut Mr. Bobby tidak akan ada yang terlewati, karena kurikulum British yang sifatnya spiral, setiap tahun akan mengulang materi yang sama dengan tingkat pendalaman yang berbeda, terlebih Year 4 dan Year 5 berada pada Key Stage yang sama, dalam hati saya juga sebenarnya juga yakin kalo Atta pasti bisa cepat beradaptasi untuk hal ini, karena metode belajar di sekolah sebelumnya mirip dengan sekolah di Indonesia.
Rasanya kepala mau pecah dan pengen menyalahkan MoE di Emirates sebelumnya, bagaimana bisa ada sekolah dengan kurikulum British memakai istilah Grade. Pengen protes juga ke ADEK, kenapa lebih memperhatikan istilah Grade dan Year ketimbang kurikulum yang digunakan sekolah sebelumnya. Tapi status saat itu kami belum 1 bulan pindah ke Abu Dhabi, tinggal di kawasan urban (teman-teman Indonesia banyak yang tinggal di tengah kota). Jadi akhirnya kami memutuskan menerima saja Atta di'akselerasi'kan ke Year 5.
Sepulang sekolah saya mengajak Atta bicara pelan-pelan, dan terjadilah ketakutan terbesar saya, pecah tangis Atta karena merasa sudah sangat nyaman dengan kelas dan guru barunya yang sudah 3 hari dijalani. Selain itu, kesulitan untuk memulai pertemanan baru juga mulai terjadi di tahun ini, entah karena Atta sudah merasa 'sedih' karena dipindah kelas secara 'paksa', perasaan menjadi yang paling muda di kelas, sungguh Ibu merasa pusing. Show must go on.....
No comments:
Post a Comment