Sudah lama tidak update pengalaman belajar anak-anak, karena berbagai alasan, sibuk, sok sibuk, malas dan sedang mengeksplorasi hal-hal lain. Berkat desakan tean, akhirnya saya menulis lagi hehe.
Setelah 1 tahun 6 bulan tinggal di tempat baru, banyak pengalaman yang bisa saya bagi tentang pengalaman belajar anak-anak.
Ajman, salah satu Emirate dari negara UAE, terletak lebih kurang 40 km dari Dubai. Populasi di Ajman didominasi oleh imigran India dan Pakistan. Jumlah imigran di UAE sekitar 70% dari total jumlah penduduknya, menjadikan kehidupan di UAE sangat dinamis. Hal ini pula yang membuat jumlah sekolah internasional lebih banyak dibandingkan sekolah nasionalnya, bahkan penduduk lokal pun lebih memilih untuk bersekolah di sekolah internasional.
Sekolah Internasional di UAE, menerapkan berbagai macam kurikulum di bawah pengawasan Ministry of Education (MoE) UAE. Kurikulum yang paling menonjol digunakan antara lain kurikulum Inggris (British Curriculum), Cambridge, CBSE (Indian curriculum), American Curriculum, dan International Baccalaurate (IB).
Tentu saja ada perbedaan kultur yang lumayan jauh dengan kehidupan di Dubai. Dubai, kota metropolitan, yang dihuni beraneka ragam suku bangsa, menyediakan akses pendidikan internasional yang cukup beragam, dengan harga yang sedikit di luar jangkauan kuli expat. Tidak susah untuk menjadi bagian dari sekolah yang benar-benar internasional, yang pola pendidikannya "bule" banget, guru-gurunya pun bule, asal punya budget yang memadai pula.
Berbeda dengan di Dubai, jumlah dan varian sekolah internasional tidak sebanyak di Dubai, bahkan sekolah internasional yang menerapkan kurikulum Inggris (British) baru ada 2. Sebelumnya, sekolah-sekolah di Ajman didominasi sekolah berkurikulum India (CBSE) dan American Curriculum. Berbekal hasil browsing dan baca-baca forum expat, kami memilih sekolah yang menerapkan kurikulum Inggris. Kenapa tidak kurikulum Amerika, karena sekolah yang menerapkan kurikulum Amerika di Ajman rata-rata "arab" banget, guru dan staff seringkali tidak bisa berbahasa Inggris, dan yang paling kami khawatirkan adalah budaya bullying di sekolah-sekolah arab.
Tahun pertama kami memilih sekolah baru, ya karena daftar sekolah disini ada antriannya, terutama sekolah-sekolah yang banyak direferensikan di forum expat, ada tes masuk, yang biasanya diselenggarakan di bulan Januari-Februari untuk tahun ajaran yang dimulai buan September. Sekolah pertama Atta di UAE adalah The Bloomington Academy Ajman. Affa, di rumah saja dulu, mengingat kantong yang masih susah bernafas karena di awal pindah masih banyak keperluan yang harus dipenuhi, biaya pindahan, visa, sewa apartemen, beli isi apartment, dan beli mobil.
Ya, dengan keterbatasan biaya kami tidak bisa menyekolahkan Atta di sekolah dengan kurikulum IB, yang hingga saat ini adalah kurikulum yang menurut kami sangat ideal untuk pendidikan anak. Sebagai konsekuensinya, kami berusaha untuk tidak menuntut Atta untuk menjadi yang terbaik. Lebih mengutamakan proses dan pemahaman dalam belajar, dibandingkan hasil belajarnya.
Ya, dengan keterbatasan biaya kami tidak bisa menyekolahkan Atta di sekolah dengan kurikulum IB, yang hingga saat ini adalah kurikulum yang menurut kami sangat ideal untuk pendidikan anak. Sebagai konsekuensinya, kami berusaha untuk tidak menuntut Atta untuk menjadi yang terbaik. Lebih mengutamakan proses dan pemahaman dalam belajar, dibandingkan hasil belajarnya.